Menduduki kota-kota musuh memang tampak tidak biasa
untuk menjadi judul artikel tentang doa syafaat. Janji besar ini
diberikan kepada Abraham untuk keturunannya (Kejadian 22:17-18).
Kita --
gereja adalah keturunan spiritual Abraham. Jadi, janji menduduki
kota-kota musuh juga diperuntukkan bagi kita. Gerbang-gerbang neraka
tidak akan bertahan di hadapan gereja yang sedang berdoa.
Mazmur 2:8 adalah panggilan untuk siapa saja yang
mendengarnya, "mintalah kepadaKu, maka bangsa-bangsa akan kuberikan
kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu."
Kita berada dalam "perang" demi jiwa-jiwa -- pria dan wanita. Kita
bergulat di tempat suci melawan musuh yang kejam dalam keinginannya
untuk mencuri, membunuh, dan menghancurkan. Dia adalah seorang master
dalam strategi yang ingin membelokkan rencana Tuhan bagi bangsa-bangsa.
Dia telah merusak hukum-hukum kerajaan terang dan mendirikan takhta dan
wilayahnya. Salah satu senjata terkuatnya adalah kepasifan orang
percaya. Ketika kita sedang sibuk dalam gereja-gereja, dia dengan cermat
mengukuhkan peraturannya dalam bangsa-bangsa dunia.
Perang rohani ini digambarkan dalam 2 Korintus
10:3-4, "memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang
secara duniawi. Karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata
duniawi melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang
sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng."
Mengidentifikasi "Roh-Roh Teritorial"
Wakil-wakil setan menempatkan diri sesuai perintahnya
dalam area-area geografis. Mereka memerintah secara tidak sah dan
memengaruhi secara langsung orang-orang yang hidup dalam area mereka.
Kebanyakan orang tidak menyadari muslihat setan, jatuh dalam berbagai
tingkatan dalam pengaruh iblis teritorial ini. Roh-roh jahat menggunakan
berbagai cara untuk menguasai penduduk dalam area mereka. Seperti
kebobrokan moral dan kecanduan. Roh-roh teritorial bekerja "mencuci
otak" orang-orang, agar tidak memiliki pikiran Kristus sehingga
menawarkan Kerajaan Allah.
Efesus 6:12 mengajarkan hierarki roh-roh penguasa ini
-- "karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi
melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan
penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara."
Salah satu nama yang digunakan untuk hierarki roh-roh
jahat ini adalah "penguasa wilayah", walaupun ini bukan suatu nama
alkitabiah. Ini menggambarkan daftar roh penguasa dalam Efesus 6:12.
Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan istilah penguasa wilayah? Suatu roh
penguasa adalah roh yang menguasai wilayah tertentu. Sebagai contoh
"pemimpin Persia" Daniel 10:13 berkata "pemimpin kerajaan orang Persia
..."
Roh-roh jahat tidak memerintah sendirian dalam suatu
wilayah. Tampaknya malaikat-malaikat Tuhan juga ditugaskan di seluruh
negara-negara. Versi septuaginta dari Perjanjian Lama menerjemahkan
Ulangan 32:8 sebagai berikut, "ketika Sang Mahatinggi memberikan warisan
kepada negara-negara, saat Dia memisah-misahkan anak manusia, Dia
menetapkan batas-batas manusia sesuai dengan jumlah malaikat Allah."
Dua Pengaman Utama dalam Berperang Bagi Kota
Ada dua pengaman yang perlu dipertimbangkan saat
berpartisipasi dalam musim peperangan rohani bagi kota. Pertama, perang
tingkat tinggi seperti ini hanya boleh dilakukan pada tingkat lembaga
oleh orang-orang yang ahli. Seseorang tidak boleh memandang rendah
peperangan rohani. Jangan meremehkan musuh. Anda perlu sikap hormat yang
tepat pada kemampuannya dan bukan seperti yang saya katakan sebelumnya
-- terpesona pada kemampuan dan kuasanya.
Kedua, berlindunglah dalam suatu otoritas spiritual
dan gunakanlah hikmat Allah. Orang-orang Huguenot dari Perancis mendapat
kepenuhan Roh Kudus dalam hidup mereka, tetapi dengan sembrono memasuki
gereja-gereja Katolik dan merobohkan patung-patung orang kudus. Hal ini
menimbulkan kemarahan raja Katolik, sehingga mereka dibantainya.
Hal pertama yang perlu diingat saat menemui
benteng-benteng spiritual dalam suatu kota adalah mengikuti tuntunan Roh
Kudus. Tuhan punya rencana bagi setiap kota. Anda tidak bisa sekadar
melakukan lagi apa yang sudah dilakukan di tempat lain. Strategi Tuhan
hanya dapat diperoleh melalui doa dan puasa. Anda harus menemukan pintu
masuk yang digunakan setan untuk membangun benteng pada mulanya. Inilah
yang disebut jembatan musuh.
Untuk menutup jembatan musuh, kita harus menemukan
dosa kota tersebut. Lalu kita harus bertobat dari dosa ini untuk
menghentikan kuasa kerajaan iblis. Bertobat dari dosa harus dilakukan
oleh suatu lembaga bersama-sama karena dosa itu juga kolektif.
Kita sebagai pendoa syafaat, berdiri menjembatani
kota kita dan berseru, "dalam penghakiman ingatlah akan kasih sayang,
kami layak dihukum, tapi ampunilah kami." Setiap orang dalam kota
tersebut akan berdiri di hadapan Tuhan untuk dosa pribadinya, tapi kita
tetap dapat bertobat untuk sebuah kota atau negara, dan meminta Tuhan
mengampuni keseluruhannya.
Meruntuhkan Benteng-Benteng Musuh
Setelah Anda menemukan roh-roh dalam suatu kota,
tempat pertama untuk berperang adalah pada level pribadi. Penting untuk
menutup semua lubang dalam persenjataan kita sendiri, yang mungkin saja
menjadi tempat masuk musuh untuk memukul kita. Kita bisa saja mengutip
ayat-ayat sepanjang hari bahwa "kutukan tanpa alasan tidak akan kena"
(Amsal 26:2). Tapi kita tidak selalu menyadari benteng-benteng dalam
hidup kita sendiri, yang membuat kita mudah diserang oleh musuh.
Benteng lain yang harus dihancurkan untuk mengambil
alih kota bagi Tuhan adalah dalam pikiran orang percaya. Iblis sering
kali meyakinkan orang Kristen bahwa kota itu tidak dapat dimenangkan
untuk Kristus. Iblis telah bekerja bertahun-tahun untuk menaruh batasan
pada kepercayaan Anda tentang kota Anda. Dia menyiratkan bahwa beberapa
mungkin dapat dimenangkan, tapi kebangkitan kota secara luas akan tidak
mungkin.
Ingatlah definisi benteng-benteng dari Ed Silvoso :
"benteng adalah suatu cara pikir yang berisi ketiadaan harapan, yang
menyebabkan orang tersebut menerima sesuatu sebagai tidak mungkin
diubah, padahal dia tahu bahwa sesuatu tersebut berlawanan dengan
kehendak Tuhan." Saya juga belajar dari Ed Silvoso, benteng-benteng yang
melawan kesatuan dalam pikiran para pendeta dan orang percaya harus
dihancurkan, agar dapat menangkap suatu kota. Pertama-tama para pendeta
harus percaya bahwa Tuhan dapat meruntuhkan benteng ideologis
antardenominasi orang Kristen dan kelompok-kelompok orang percaya.
Mereka harus melihat bahwa mereka semua adalah satu tubuh, dan bahwa
kota mereka tidak akan dimenangkan hanya dengan tubuh yang hanya
sebagian bekerja.
Tanamlah Firman Tuhan dalam Kota Anda !
Bagian utama dari perang rohani jenis ini adalah
waktu untuk "menanam firman Tuhan" dalam kota dengan dua cara. Pertama
adalah dengan mengisi kekosongan yang terjadi saat roh jahat pergi
dengan menanam firman Tuhan di tempat itu. Kedua, bicaralah untuk
pemulihan kota tersebut kepada panggilannya yang mula-mula. Setiap kota
didirikan oleh Tuhan untuk tujuan-tujuan-Nya, bahkan jika pun tampaknya
musuh telah menguasainya. Penting sekali untuk mencari Tuhan untuk
alasan didirikannya kota tersebut.
Kiranya Tuhan memberkati Anda saat Anda menduduki
kota-kota musuh.
Diterjemahkan dari :
Judul buletin | : | Prayer Watch, Volume 1, Kolom 3, Tahun 1997 |
Judul asli artikel | : | Possesing The Gates of the Enemy |
Penulis | : | Cindy Jacobs |
Penerbit | : | Morris Cerullo World Evangelism |
Halaman | : | 2 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar